Senin, 02 Januari 2017

Gak Punya Dana Yang Cukup Ke Bunaken, Ayo Ke Pantai Karang Karangan Saja





Sejak lama sulawesi dikenal dengan keindahan pantainya.  Siapa sih yang tidak kenal dengan Bunaken,  Tanjung Bira maupun Pantai Losari.  Keindahannya bahkan menjadi magnet bagi wisatawan asing maupun lokal, khususnya pecinta snorkeling maupun menyelam.  Sulawesi merupakan salah satu wilayah dengan habitat terumbu karang terbaik di dunia.


Namun siapa sangka Sulawesi masih menyimpan banyak spot-spot cantik lainnya.  Desember 2016 saya dan suami berkesempatan kesana. Tujuannya bukan Bunaken atau Takabonerate, melainkan pantai Karang - Karangan di Luwu, Sulawesi selatan.

Baca juga : Setidaknya Sekali Seumur Hidup, Sempatkanlah Mampir Ke Toraja

Indahnya Pantai Karang Karangan


Pantai Karang - Karangan terletak kurang lebih 360km sebelah utara Makassar ibukota Sulawesi Selatan. Untuk mencapainya bisa dengan naik bis Makassar-Palopo atau jika ingin lebih nyaman dengan menyewa mobil dengan tarif antara 250rb - 400rb an per hari. Anda yang punya kocek lebih juga bisa naik pesawat Makassar-Bua.  Ya,  sekalipun kecamatan, Bua telah memiliki bandar udara bernama LAGALIGO yang melayani sejumlah penerbangan domestik.


Setiba di Makassar,  kami memilih melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil sewaan. Atas rekomendasi seorang teman, saya dan suami bisa menyewa Toyota Avanza seharga 300rb/hari lepas kunci.

Suami merasa lebih nyaman saja kalau nyetir sendiri tanpa terburu-buru seperti jika membawa supir. Belum lagi kami orangnya spontanitas, tidak harus bikin itinerary.  Jadi bisa saja saat nge-trip tiba-tiba membelokkan arah jika kemudian menemukan tempat yang sekiranya menarik menurut kami. Dengan demikian perjalanan sudah merupakan hal menyenangkan,  gak melulu fokus ke tujuan.

Terbukti, selama perjalanan menuju Pantai Karang Karangan bahkan saya sempat meminta berhenti di Sidrap untuk mampir ke seorang pengrajin payet yang kebetulan saya temui dan membeli beberapa asessoris pengantin. Atau sekedar ngopi sambil menikmati jagung rebus dengan cocolan sambel di Barru (sungguh ini pertamanya makan jagung rebus pake sambel).

Jagung rebus vs sambel

Pengrajin payet di Sidrap
Kalap dibuatnya

Setelah melewati kurang lebih 7 jam perjalanan (santai tanpa ngebut) tibalah kami di pantai Karang-karangan. Pantai karang-karangan merupakan pantai tak berpasir.  Di tepi pantai dipenuhi batu-batu hitam.  Terdapat sebuah dermaga kayu dengan gapura bertuliskan nama tempatnya.  Sebenarnya dermaga ini milik depo Pertamina yang terletak tak jauh. Namun demikian juga terbuka bagi masyarakat maupun pengunjung pantai.
Selamat datang di pantai Karang karangan

Aktifitas yang bisa dilakukan di sini selain berburu sunset dan sunrise,  pengunjung bisa ber-snorkeling atau diving dengan peralatan yang disiapkan sendiri.  Karena memang belum ada tempat persewaan peralatan menyelam.  Keindahannya tak kalah dengan Bunaken.  Airnya jernih,  saking jernihnya saya bisa dengan jelas menyaksikan ikan-ikan yang berenang di dalamnya.  Setelah puas menjelajahi keindahannya, bisa dilanjut menikmati hidangan laut atau sekedar mie instan di rumah makan di sekitar anjungan.
Rumah makan terapung




Untuk penginapan saya memang sempat di buat pusing.  Tak ada penginapan di sekitar lokasi.  Bertanya ke Travel Agent Online juga tidak banyak membantu.  Saat mencari informasi penginapan terdekat, saran yang muncul malah resort di sekitar Toraja yang tarif per malamnya cukup untuk bayar cicilan mobil!!
Alamak.....
Indahnya perbukitan di jalur Makassar-Palopo 

Akhirnya saya dan suami memutuskan mencari penginapan ke Palopo.  Jarak dari Bua ke Palopo masih sekitar 20km an. Saya sempat surprise juga karena jalur Bua-Palopo ternyata juga sangat indah.




21 komentar:

  1. pantainya indah banget...
    eh..jagung rebus pake sambel..emang enak mba...

    belum pernah nyobain..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...
      Saya juga baru pertama coba.Lebih suka tanpa sambel sih. Kalo orang sini mah udah biasa.

      Hapus
  2. Huah jadi ingat kampung mama....kalau karang2an tuh tempat kkn tanteku dulu. Saya malah baru tahu kalau di tempat lain org makan jagung gak pake sambel, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...

      Ini serunya travelling ya. Tiap daerah punya tradisi berbeda. Jadi lebih bisa menghargai

      Hapus
  3. Palopo, sering dengar cerita ttg daerah ini dari murid yg orang sana 😀 Makassar tempat wisatanya keren2 ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Palopo kota yg unik. Deket laut tapi sekaligus perbukitan.

      Hapus
  4. huwaaa... jauh ke sulawesi :) tapi memang negara kita ini kaya akan laut dan pantai ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mb Santi. Saya yg aslinya anak pantai aja masih ter wow.. wow lihat pantai disini.

      Hapus
  5. Cantik banget pantainya. Catet ah kalo ke sulawesi mampir sini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa bawa bekal dan cemilan ya...
      Karang karangan masih alami banget. Hanya ada satu dua rumah makan disana.

      Hapus
  6. emang pantainya bagus, nggak kalah sama Bunaken

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Sulawesi masih banyak banget yang belum ke explore

      Hapus
  7. unik, tapi cantik. Masih jarang yg ke sana ya, mba. Dermaganya keren bgt

    BalasHapus
  8. Bagus ini pantainya, kapan bisa ke sulawesi buat explore disana semoga di beri kesempatan.

    Jagung + sambel gimana rasanya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha....jagung+sambel, jangan tanya sensasi rasanya. Harus di cobain tuh

      Hapus
  9. Wisata pantai Sulawesi bagus-bagus ya mbk, sepupu ada yg tugas kerja d palu mainnya ya ke pantai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, asyik banget tuh. Aku malah belum pernah ke Palu

      Hapus
  10. Cakep ya kak, jadi mupeng deh :D

    BalasHapus
  11. Wah menarik mbak, coba aq ksh tau suami yaa.. Msh nyimpen kontak pengrajin payet? Mulai dr harga brpaan ya mbak payetnya? Lmyn buat oleh2.

    BalasHapus